Mengenal Sistem Koordinasi Manusia
Salah satu materi ajar IPA di kelas IX pada Kurikulum Merdeka adalah Sistem Koordinasi, Reproduksi, dan Homeostasis Manusia.
Khusus materi ajar Sistem Koordinasi, materi ini selalu muncul di mata Pelajaran IPA SMP sekalipun posisinya berpindah-pindah berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Misalnya pada Kurikulum 1994, Sistem Koordinasi diajarkan di kelas 2 SLTP Catur Wulan III. Sedangkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, Sistem Koordinasi disajikan di kelas 3 SMP Semester 1.
Selanjutnya, mari kita bahas tentang apa itu sistem koordinasi? Apa peranannya dalam tubuh manusia? Bagaimana sistem itu bekerja, dsb.
Pengertian Sistem Koordinasi
Tubuh manusia tersusun atas berbagai sistem organ, seperti sistem pencernaan, sistem transportasi, sistem pernapasan, sistem pengeluaran (ekskresi), dan sistem alat gerak. Setiap sistem organ itu terdiri atas organ-organ yang bekerja sama secara teratur dan saling berhubungan.
Agar semua sistem organ bekerja secara teratur dan memperoleh keserasian kerja antara satu organ dengan organ lainnya diperlukan sistem lain yang mengatur dan mengendalikannya. Nah, inilah fungsinya sistem koordinasi.
Sistem koordinasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sistem indera, dan sistem hormon (endokrin). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon berfungsi untuk mengatur dan memelihara fungsi tubuh.
Contoh dalam mengatur dan memelihara tubuh adalah mengatur kontraksi otot, perubahan alat-alat tubuh bagian dalam, dan sekresi berbagai kelenjar dalam tubuh.
Sistem saraf berfungsi dalam penerimaan dan respons dari stimulan, reaksi terhadap stimulan, dan membantu proses koordinasi tubuh. Sedangkan sistem hormon pada manusia juga disebut sistem endokrin, yang terdiri dari kelenjar pembuat hormon.
Hormon adalah pembawa pesan kimia tubuh, yang berfungsi untuk membawa informasi dan instruksi dari satu sel ke sel yang lain.
Pengertian Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf pada manusia bersifat mengatur dan sangat kompleks serta bersifat khusus di mana sistem itu menerima berjuta-juta rangsangan yang berasal dari berbagai organ.
Semua rangsangan itu secara bersama-sama akan menentukan respon apa yang akan diberikan oleh tubuh. Contoh, saraf memerintah jantung untuk berdetak atau memerintah paru-paru untuk bernapas secara refleks atau tanpa kita sadari.
Fungsi Sistem Saraf
Ada tiga fungsi utama sistem saraf manusia, yaitu sebagai penerima, pengolah, dan penyampai rangsangan dari seluruh organ.
Bagian Sistem Saraf
Sistem saraf pusat terbagi lagi menjadi dua, yaitu otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf otonom dan saraf somatik.
Sistem yang mengatur setiap kegiatan dalam tubuh manusia merupakan jaringan kompleks yang berada dalam tubuh. Jaringan yang kompleks itu disebut sistem saraf yang terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. (Kidshealth.org)
Sebelum lanjut ke penjelasan tentang sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi, mari berkenalan lebih dahulu dengan sel saraf atau neuron.
Sel Saraf (Neuron)
Badan Sel
Badan sel saraf adalah bagian utama neuron yang memiliki inti sel. Menurut Healthline, fungsi dari badan sel yaitu memelihara struktur neuron, menyediakan energi, dan mengandung informasi genetik.
Pada badan sel saraf terdapat penjuluran sitoplasma berupa serabut-serabut halus. Ada serabut yang panjang yang disebut neurit atau akson dan ada yang pendek yang disebut dendrit.
Dendrit
Dendrit berfungsi untuk menerima rangsanga, sinyal atau impuls menuju ke badan sel, sedangkan neurit atau akson berperan mengantarkan rangsang dari badan sel saraf ke sel saraf lainnya. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril yang dibungkus oleh selaput halus yang disebut mielin.
Nah, mielin berfungsi mempercepat jalannya rangsang. Selubung mielin tersusun atas sel Schwann di mana sel Schwann membentuk jaringan yang membantu menyediakan makanan bagi neurit.
Selanjutnya, mari menyimak tentang sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem Saraf Pusat
Sistem ini berfungsi menerima informasi dari semua area tubuh lalu mengkoordinasikan semua arus lalu lintas tersebut untuk menghasilkan respons tubuh. Susunan saraf pusat disusun oleh dua organ, yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
Otak
Otak adalah organ yang sangat penting bagi manusia karena fungsinya yang sangat kompleks. Kesadaran, ingatan, dan kecerdasan adalah hasil dari fungsi otak. Sekalipun ukuran otak hanya kurang lebih dua genggam tangan orang dewasa dan beratnya sekitar 1500 gram, tetapi segala kehidupan manusia dikendalikan oleh otak.
Otak terbagi atas tiga bagian:
- Otak besar (serebrum)
- Otak kecil (serebelum)
- Batang otak
Otak besar bagian kanan berfungsi mengatur dan melayani tubuh sebelah kiri sedangkan otak besar bagian kiri mengatur dan melayani tubuh sebelah kanan. Otak besar merupakan pusat pengendalian kegiatan tubuh yang disadari, yaitu berpikir, berbicara, melihat, bergerak, mengingat, dan mendengar.
Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot-otot penggerak tubuh,
Bagaimana dengan batang otak?
Batang otak berfungsi untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang kita tidak sadari, misalnya berdenyutnya jantung dan pernapasan.
Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang adalah kumpulan jaringan saraf yang panjangnya dapat mencapai 45 sentimeter yang terletak di dalam rongga tulang belakang. Ada dua fungsi utama sumsum tulang belakang, yaitu:
Menghantarkan impuls dari indra menuju ke otak dan dari otak menuju ke otot tubuh, dan merupakan pusat pengatur gerak refleks. Fungsi lain dari sumsum tulang belakang yaitu sebagai tempat diproduksinya sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah.
Sistem Saraf Tepi
Saraf tepi berfungsi menghubungkan respon sistem saraf pusat ke organ tubuh dan bagian lainnya di tubuh. Saraf tepi terdiri atas saraf sadar (saraf somatik) dan saraf tak sadar (saraf autonom).
Sistem Saraf Somatik (Sadar)
Saraf somatik berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang kita sadari. Walaupun tidak semua kerja sistem saraf terjadi secara sadar. Seperti saraf-saraf yang mengontrol detak jantung, pupil mata, otot polos, dan lain sebagainya.
Saraf somatik terdiri atas: 12 pasang saraf otak dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang
Sistem Saraf Autonom (Tak Sadar)
Sistem saraf autonom bekerja tanpa dipengaruhi oleh kesadaran. Susunannya terdiri dari saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik di mana cara kerja kedua saraf ini berlawanan atau antagonis.
Saraf simpatetik merupakan sistem yang menyesuaikan respon imun tubuh ketika terjadi ancaman. Sistem inilah yang mempersiapkan energi bagi tubuh dalam menghadapi ancaman lingkungan
Misalnya, saat Anda cemas atau takut, saraf simpatis memicu respons dengan meningkatkan laju pernapasan, meningkatkan pernapasan, aliran darah ke otot, merangsang kelenjar keringat,dan melebarkan pupil.
Hal ini memungkinkan tubuh bereaksi cepat dalam situasi darurat.
Sistem Parasimpatis
Sistem ini berguna menjaga fungsi tubuh tetap normal usai ancaman datang. Sistem parasimpatis akan bekerja manakala ancaman berlalu dengan menurunkan detak jantung, memperlambat pernapasan, mengurangi aliran darah ke otot, dan menyempitkan pupil mata. Hal ini memungkinkan kita mengembalikan tubuh ke kondisi relaksasi dan kembali normal.
Gangguan pada Sistem Saraf
Ada beberapa jenis penyakit, kelainan atau gangguan yang bisa menyerang sistem saraf yang sering dijumpai.
Sakit Kepala
Umumnya disebabkan oleh melebarnya pembuluh darah pada daerah selaput otak. Pelebaran pembuluh darah biasanya bukan merupakan penyakit tersendiri, tetapi merupakan bagian dari gejala penyakit lain yang lebih serius.
Epilepsi
Epilepsi terjadi akibat adanya gangguan penghantaran impuls listrik pada sel-sel saraf, misalnya karena tumor otak, trauma pada kepala, penggunaan obat-obat bius, dan penderita cacat otak bawaan.
Infeksi Sistem Saraf
Penyakit pada sistem saraf yang disebabkan oleh infeksi saraf dapat menyerang banyak tempat, seperti pada saraf tulang belakang, otak, selaput otak, atau persarafan yang terdapat di sepanjang tubuh manusia. Umumnya demam menjadi gejala awal terjadinya peradangan akibat infeksi
Meningitis
Disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri pada selaput otak dan sumsum tulang belakang (meninges) dengan gejala ringan maupun berat.
Alzheimer
Umumnya diderita oleh para manula di mana terjadi penurunan daya ingat sehingga dapat menyebabkan depresi, kebingungan, menurunnya kemampuan berpikir, dan halusinasi.
Vertigo
Pada dasarnya vertigo merupakan gejala dari penyakit atau kondisi lain. Gejalanya berupa pusing dan merasa di sekelilingnya berputar.
Gejala lainnya adalah kehilangan keseimbangan yang akan membuat penderita sulit berdiri atau berjalan, mual atau muntah, dan pening.
Parkinson
Gejalanya terjadi tremor pada tangan, gerakan menjadi lambat, dan otot menjadi kaku. Penyebabnya adalah ketidakseimbangan zat kimia dalam sistem saraf. Penyakit parkinson diperkirakan bersifat genetis atau akibat trauma keras pada kepala. Beberapa ahli juga memperkirakan sebagai akibat paparan terhadap herbisida secara berlebihan.
Polio
Polio adalah penyakit yang biasanya menyerang anak-anak yang biasanya ditandai dengan demam tinggi dan sakit kepala yang menyebabkan hilangnya refleks, kelumpuhan dan mengecilnya otot. Polio disebabkan oleh infeksi virus polio pada sumsum tulang belakang.
Referensi :
- Buku IPA, Penerbit Erlangga, 2007
- Buku IPA-Biologi, Penerbit Erlangga 1996
- Buku Ilmu Pengetahuan Alam, Kemendikbud, Riset & Teknologi RI. 2022
- Gramedia.com
- kidshealth.org
0 Komentar