Ad Code

Responsive Advertisement

Mengenal Tanaman Agroindustri

 




Mengenal Tanaman Agroindustri

 

Agroindustri mulai  buming pada tahun 1997-1998, ketika itu, Indonesia mengalami krisis ekonomi dan  agroindustrilah yang mampu berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut data perkembangan ekspor tiga tahun setelah krisis moneter 1998-2000,  kegiatan agroindustrilah yang mengalami pertumbuhan pesat.

Agroindustri adalah suatu industri yang mentransformasikan hasil pertanian menjadi produk industri dalam rangka meningkatkan nilai tambahnya; dengan demikian suatu sistem terintegrasi yang melibatkan sumberdaya hasil pertanian, manusia, ilmu dan teknologi, uang dan informasi. Beberapa jenis tanaman sebagai tanaman perkebunan yang tumbuh di Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai agroindustri. Dua dari sekian banyak tanaman itu adalah sebagai berikut.


Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut. Tanaman perkebunan secara tradisional merupakan penunjang industri. 

Berikut ini adalah tanaman perkebunan yang menjadi agroindustri.

 

Karet

 

Foto: Shutterstock


Pohon karet tumbuh di wilayah Indonesia hampir 80 persen luasnya. Sekalipun pohon ini masuk ke Indonesia nanti pada abad ke-20, namun Indonesia pernah menjadi pengekspor karet alam ke-2 terbesar di dunia setelah Malaysia. Sayangnya berdasarkan dari berbagai sumber, didapatkan faktanya bahwa sejak tahun 1959 Indonesia mulai ketinggalan dari Malaysia. 

Pohon karet adalah tanaman tahunan yang tumbuh di daerah tropika, tanaman dengan nama botaninya Hevea brasiliensis  ini menghasilkan getah yang disebut lateks, berwarna kental seperti susu. Dari lateks inilah yang kemudian diproduksi menjadi berbagai alat-alat dan bahan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai ban mobil, peralatan rumah tangga, alat-alat olah raga dan lain sebagainya.

 

Kelapa Sawit

 

Sumber Foto: astra-agro.co.id



Pohon kelapa sawit dengan nama botani Elaeis guineensis ini adalah tanaman yang tumbuh di dataran rendah. Tanaman ini tergolong kuat, tidak mudah terkena serangan hama dan penyakit. Kegunaan kelapa sawit sebagai agriindustri adalah memanfaatkan daging buahnya untuk dijadikan minyak sawit.

Proses pembentukan minyak berlangsung selama 24 hari sejak buah kelapa sawit menjadi masak. Kalau dipetik sebelum atau sesudah masak, hasil minyaknya akan sedikit. Apabila buah di bagian atas tandan mudah rontok atau sudah ada buah yang jatuh ke tanah, maka sudah saatnya untuk dipetik.

 

Coklat

 

Sumber foto: daerahkita.com


Coklat dengan nama botani Theobroma cacao merupakan tumbuhan yang berasal dari Amerika Selatan. Ciri-cirinya adalah:

  1. Memiliki bunga sempurna berukuran kecil, tunggal dan terangkai. 
  2. Ukuran buahnya jauh lebih besar dari bunganya, dan berbentuk bulat hingga memanjang. 
  3. Buah terdiri dari 5 daun buah dan memiliki ruang dan di dalamnya terdapat biji. Warna buah berubah-ubah. Sewaktu muda berwarna hijau hingga ungu. Apabila masak kulit luar buah biasanya berwarna kuning. 

Pada umumnya tanaman coklat dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian 500 m di atas permukaan laut. Bagian tanaman coklat yang dimanfaatkan adalah bijinya, diolah menjadi bubuk coklat kemudian dijadikan  atau dicampurkan pada berbagai jenis makanan dan minuman.

 

 

 Kopi


Pixabay.com

 

Siapa yang tidak kenal kopi? Yah, ini adalah minuman hasil seduhan dari biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan hingga menjadi bubuk. Kopi banyak diminati oleh orang di seluruh dunia. Bukan saja karena khasiatnya yang dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan penyakit jantung, tetapi rasa dan aromanya yang menarik, telah menjadikan kopi sebagai salah satu tanaman yang dijadikan sebagai agroindustri.

Tanaman kopi mulai dapat memberikan hasil yang tinggi setelah berumur 8 tahun, jika dipelihara dengan baik, tanaman kopi dapat menghasilkan buah selama 15-18 tahun. 

 

Cengkeh

 

Sumber foto: dista.bulelengkab.co.id


Cengkeh termasuk tanaman tahunan. Jenis  yang sering ditanam di Indonesia ada tiga macam, yaitu: si putih, si kotok, dan Zanzibar. Bahagian tanaman cengkeh yang digunakan adalah bagian kuncup bunganya, dimanfaatkan untuk obat-obatan, rempah-rempah, dan campuran bahan kosmetik. Sedangkan daun dan tangkainya digunakan untuk membuat minyak cengkeh dan vanili buatan.

Di Indonesia, cengkeh dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 900 m di atas permukaan laut. Tanaman cengkeh mulai berbunga setelah berumur 5-6 tahun. Bunga cengkeh berbentuk tandan, tiap tandan bunga terdiri atas 4-10 rumpun dengan 3 buah bunga setiap rumpun. 

 

Tebu

 

kampustani.com



Tanaman tebu dengan nama botani Saccharum officinarum Linn  termasuk tanaman berkeping satu atau monokotil dari   suku rumput-rumputan, dan  hanya bisa tumbuh di daerah beriklim tropis. Umur tanaman ini sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. 

Tinggi tanaman bervariasi tergantung daya dukung lingkungan dan varietasnya, antara 2,5 hingga 4 meter dengan diameter batang antara 2-4 cm.

Tanaman ini memerlukan waktu musim tanam sepanjang 11- 12 bulan. Tebu bukan hanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan gula pasir, melainkan hasil sampingan dari pabrik yang disebut tetes, yaitu berupa cairan sisa yang dipisahkan dari kristal gula dan ampas tebu, digunakan sebagai bahan alkohol, minyak wangi, bumbu masak, dan pasta gigi.

Khusus untuk ampas tebu dapat digunakan pula sebagai bahan bakar, dan sebagai bahan kertas atau bahan eternit. Daun tebu yang masih hijau dapat dijadikan makanan ternak, dan untuk daun yang sudah tua atau kering  bagi sebahagian rakyat Indonesia biasanya  digunakan sebagai atap. Banyak juga ya manfaat tebu ini. 

Itulah beberapa Jenis tanaman yang agroindustri. 

Apakah kalian berminat menjadikan salah satu tanaman itu untuk menjadikannya sebagai usaha atau agrobisnis? 


Makassar, 15 Februari 2022

Dawiah

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement