Tanaman terna adalah tumbuhan yang batangnya lunak karena tidak membentuk kayu. Tanaman ini terdiri atas tanaman semusim, tanaman dwimusim, atau tanaman tahunan. Tanaman atau tumbuhan yang berukuran kecil atau kurang dari 2 meter biasanya disebut tumbuhan berpembuluh atau tracheophyta.
Terna tahunan biasanya tumbuh di daerah tropika, sedangkan terna musiman tumbuh di daerah beriklim sedang. Berikut ini adalah contoh tanaman yang tergolong tanaman terna.
Kemangi
Sumber foto: dayaternak.com |
Kemangi adalah tanaman terna berukuran kecil. Aroma daunnya khas, cukup kuat tetapi lembut. Tanaman ini termasuk tumbuhan tahunan yang tumbuh tegak dengan cabang yang banyak, berbentuk perdu yang tingginya dapat mencapai 100 cm. Daunnya panjang, tegak dan berbentuk taji sedangkan bunganya tersusun di tandan yang tegak. Ciri lain dari kemangi adalah ujung daun biaanya tumpul dan ada pula yang tajam dengan panjang mencapai 5 cm.
Dari berbagai sumber ditemukan banyaknya manfaat dari tanaman terna ini, yaitu dapat mengatasi perut kembung atau masuk angin dan demam pada anak balita. Dipercaya pula dapat mencegah bau badan dan bau mulut serta memperlancar ASI (air susu ibu).
Karena kemangi mengandung apigenin fenkhon dan eugenol, maka diyakini tanaman ini mampu meningkatkan kualitas ereksi penis, membantu mencegah kemandulan, dan menurunkan kadar gula darah. Dan bagi Emak, mampu merangsang hormon, membunuh jamur penyebab keputihan serta merangsang matangnya sel telur.
Tanaman terna ini mengandung betakaroten dan magesium yaitu mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung. Dapat pula dijadikan campuran sabun mandi, pelembab tubuh dan biang parfum.
Nah Mak, begitu banyak manfaat kemangi bukan? Jadi tidak hanya sekedar dijadikan lalapan sebagai pendamping ayam goreng dan ikan bakar.
Tanaman terna berikutnya adalah oregano.
Oregano
Sumber gambar: kampustani.com |
Tanaman ini tidak sepopuler kemangi, tanaman ini lebih dikenal di negara-negara Eropa, dikenal sebagai tanaman rempah Eropa. Tanaman dengan nama botani Origanum vulgare, sebuah genus dari keluarga mint atau Lamiaceae, berasal dari Mediterania dan Eurasia.
Oregano memiliki panjang 20 hingga 80 cm, dengan daun yang berlawanan dan bunganya yang berwarna ungu biasanya memiliki panjang 3 hingga 4 mm.
Selain sebagai bahan pelengkap masakan, daun oregano juga sangat bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Kandungan daun oregano seperti senyawa carvacrol dan thymol dapat melenyapkan lendir pada paru-paru dan membantu menyembuhkan kejang urat di tenggorokan serta mengurangi keluhan pencernaan.
Minyak organik dapat dihasilkan dari daun oregano, minyak ini bersifat antiseptik, antibakteri, antijamur, antiinflamasi, dan antioksidan. Ini berarti minyak oregano sangat bermanfaat tidak hanya mengatasi jamur dan khamir tetapi juga berbagai penyakit karena minyak oregano mampu menghambat perkembangan berbagai bakteri jahat dalam tubuh.
Oregano mengandung juga asam ursola, sehingga diyakini bahwa oregano berkhasiat mencegah penyakit yang menyerang hati dan berbagai penyakit lainnya seperti flu, batuk, masuk angin, dan bronkhitis.
Tidak hanya itu, bagi Emak yang sudah memasuki usia lanjut dan sering merasakan pegal-pegal seperti kram, Emak dapat mengonsumsi daun oregano untuk mengatasinya.
Sakit kepala, sakit karena menstruasi, nyeri dan infeksi karena reumatik juga dapat di atasi dengan daun oregano.
Selain khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit, Emak juga dapat mencampurnya sesekali sebagai bumbu pelengkap masakan di rumah. Bentuknya yang indah dapat menjadi alternatif tanaman hias apalagi jika ditanam di atas pot gantung.
Banyak sekali bukan, khasiat dari daun oregano?
0 Komentar