Sedang asyik melihat anak-anak bermain ayunan, tiba-tiba anak ganteng itu datang kepadaku menangis sambil menutup kedua telinganya dengan tangan.
Saya bertanya kepada bu Mina, “kenapa dia?”
Bu Mina; “dia merasa terganggu kalau ribut, Bu.”
Suasana sekolah hari itu memang sedikit riuh dengan suara teman-temannya yg sedang bermain.
Lah, gimana ini? Pikirku.
Saya mengamati bu Amina memeluk anak itu sambil mencoba mengalihkan perhatiannya.
Anak itu tergolong mengalami keterlambatan berbicara, tapi cukup cerdas menanggapi setiap permainan di kelas.
Masalahnya, kalau teman-temannya sudah mulai bersorak riuh, dia merasa tidak nyaman.
Ternyata dia terbiasa dengan kesenyapan. Dia berkomunikasi dengan ibu bapaknya menggunakan bahasa isyarat.
Penyebab Anak Mengalami Speech Delay
Dari berbagai sumber, menjelaskan, bahwa Speech delay dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik biologis maupun lingkungan.
Secara umum, faktor biologis meliputi gangguan pendengaran, masalah oromotor (fungsi mulut dan lidah), gangguan saraf, atau kondisi genetik seperti sindrom Down. Faktor lingkungan meliputi kurangnya stimulasi bahasa, paparan media digital yang berlebihan, atau masalah emosional.
Berikut adalah detail lebih lanjut mengenai penyebab speech delay:
Faktor Biologi
Gangguan Pendengaran: Masalah pendengaran, seperti infeksi telinga kronis, dapat menghambat kemampuan anak untuk mendengar dan meniru suara, sehingga menyebabkan keterlambatan bicara.
Masalah Oromotor: Gangguan pada struktur atau fungsi oromotor, seperti bibir sumbing, tali lidah pendek, atau gangguan pada koordinasi otot-otot mulut, dapat menyebabkan kesulitan dalam membentuk kata dan mengucapkan suara.
Gangguan Saraf:
Beberapa kondisi neurologis, seperti cerebral palsy, atau kondisi yang memengaruhi perkembangan otak, dapat menyebabkan speech delay.
Kondisi Genetik:
Beberapa kondisi genetik, seperti sindrom Down, dapat memiliki dampak pada perkembangan bahasa dan bicara.
Faktor Lingkungan
Kurang Stimulasi: Anak yang kurang diajak bicara, berinteraksi, atau diberi kesempatan untuk mengungkapkan kebutuhannya melalui bahasa, dapat mengalami keterlambatan bicara.
Paparan Gadget Berlebihan:Paparan media digital yang berlebihan, seperti televisi atau gadget, dapat mengurangi kesempatan anak untuk berinteraksi secara langsung dan belajar melalui komunikasi lisan.
Masalah Emosional: Stres, trauma, atau masalah emosional dapat mengganggu kemampuan anak untuk berkomunikasi dengan jelas.
Kurang Nutrisi: Nutrisi yang tidak memadai dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kemampuan berbicara.
Faktor Lainnya
Riwayat Keluarga:
Keterlambatan bicara dapat memiliki kecenderungan genetik dalam keluarga.
Kondisi Medis Saat di Kandungan atau Baru Lahir: Beberapa kondisi medis, seperti infeksi selama kehamilan atau komplikasi pada kelahiran, dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kemampuan bicara anak.
Jenis Kelamin: Laki-laki cenderung memiliki risiko speech delay yang lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Kemungkinan terbesar penyebab anak ganteng itu kurang mendapatkan stimulasi bahasa dari lingkungan keluarganya.
Yah, itu tadi, kedua orang tuanya berkomunikasi dalam kesenyapan dan menggunakan bahasa isyarat.
Apa pun kondisinya, saya mendoakan si gantengku itu bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan kelak menjadi anak yg sukses dan membanggakan keluarganya.
Makassar, 2 Juni 2025
Dawiah
0 Komentar