Mengenal Profil Pelajar Pancasila
Ganti menteri pendidikan ganti kurikulum, demikian komentar netizen baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Mereka menyuarakan kegalauan, keprihatinan, keresahan dan apatisme di sela-sela suara semangat dan dinamisme dalam menyambut perubahan.
Perubahan sekecil apa pun dan dalam segmen apa pun adalah suatu keniscayaan, maka alih-alih menggerutu sebaiknya menyiapkan diri menghadapi perubahan itu termasuk perubahan kurikulum.
Siapkan diri dan buka hati dan pikiran untuk beradaptasi dalam setiap perubahan. Terutama buat para guru dan paling utama untuk para guru yang masa baktinya masih lama. Karena bisa jadi, selama masa baktinya itu akan dihadapkan lagi pada perubahan kurikulum berikutnya.
Siapa yang bisa memastikan kalau tidak akan ada lagi perubahan bukan? Lakukan saja pelan-pelan, tetapi jangan berhenti melangkah, dimulai dari perubahan-perubahan kecil untuk perubahan yang lebih besar.
“Perjalanan seribu mil selalu dimulai dengan langkah pertama.” Lao Tzu
Mengapa Harus Ada Perubahan Kurikulum?
Setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah, pastilah ada latar belakangnya. Demikian juga keputusan untuk melakukan perubahan kurikulum. Mari mengamati jawaban dari Kemdikbud di merdekabelajar.kemdikbud.go.id.
“ …. Pada Intinya, kerangka kurikulum nasional seharusnya relatif ajeg, tidak cepat berubah, tapi memungkinkan adaptasi dan perubahan yang cepat di tingkat sekolah. Inilah yang Kemendikbudristek lakukan dengan merancang Kurikulum Merdeka. Faktanya, laju perubahan kurikulum nasional kita sebenarnya tidak terlalu cepat, bahkan melambat. Jika kita perhatikan, sejak ditetapkannya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, laju perubahan kurikulum melambat dari KBK di tahun 2004, KTSP di tahun 2006, dan yang terakhir adalah Kurikulum 2013 (K-13) di tahun 2013. Kurikulum Merdeka baru akan menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024. Dengan kata lain, pergantian berikutnya baru akan terjadi setelah kurikulum yang sebelumnya (K-13) diterapkan selama 11 tahun dan melewati setidaknya empat menteri pendidikan. Maka, fakta ini mematahkan pemeo “Ganti Menteri, Ganti Kurikulum”. (merdekabelajar.kemdikbud.go.id).
Selain itu dijelaskan bahwa, Indonesia mengalami krisis pembelajaran (learning crisis) yang cukup lama. Diperparah dengan adanya pandemi Covid-19. Demi mengatasi krisis tersebut maka diperlukan perubahan yang sistemik. Inilah alasan mendasar Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum Merdeka.
Setelah mengetahui latar belakang hadirnya kurikulum merdeka, sekarang mari kita beranjak ke salah satu ciri khusus dari kurikulum merdeka, yaitu Profil Pelajar Pancasila. Apa dan bagaimana profil pelajar Pancasila itu?
Profil Pelajar Pancasila
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.” (Cerdasberkarakter.kemendikbud.go.id).
Profil pelajar Pancasila merupakan karakter dan keterampilan yang dibangun dan dijiwai dalam diri setiap pelajar setiap harinya.
Karakter dan keterampilan tersebut merupakan perwujudan nilai-nilai Pancasila. Dengan profil pelajar Pancasila, sistem pendidikan nasional tidak hanya menempatkan Pancasila sebagai landasan, tetapi juga sebagai tujuan utama. Misalnya dalam kerangka kurikulum, profil ini berada di urutan teratas karena merupakan hasil pembelajaran yang dicapai melalui program studi dan kegiatan yang berbeda.
Profil pelajar Pancasila disusun melalui kajian literatur dan diskusi yang melibatkan para pakar Pancasila, pendidikan, psikologi pendidikan dan perkembangan, serta pemangku kepentingan pendidikan.
Tinjauan pustaka dilakukan dengan menganalisis berbagai referensi, antara lain visi pendidikan yang diciptakan oleh Ki Hadjar Dewantara, nilai-nilai Pancasila, amanat pendidikan yang terkandung dalam UUD 1945 dan turunannya yaitu, kebijakan yang berkaitan dengan pencapaian pendidikan.
Profil pelajar Pancasila dirumuskan menjadi satu pernyataan komprehensif berdasarkan berbagai kajian: “Pelajar Indonesiaadalah pembelajar sepanjang hayat yang mempunyai kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila."
Pernyataan tersebut mengandung tiga kata kunci:
- Pembelajar sepanjang hayat.
- Kompetensi global.
- Pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Hal tersebut menunjukkan perpaduan penguatan jati diri bangsa Indonesia yaitu Pancasila dengan hasil kajiansumber daya manusia nasional dan internasional yang sesuai dengan konteks abad ke-21.
Karakter Profil Pelajar Pancasila
Terdapat enam karakter/kompetensi sebagai dimensi esensial di mana keenam karakter tersebut saling terkait dan menguatkan. Agar Profil Pelajar Pancasila terwujud dengan baik maka dibutuhkan penguatan keenam dimensi tersebut, tidak bisa parsial.
Enam dimensi esensial tersebut adalah:
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
- Mandiri
- Bernalar kritis,
- Kreatif,
- Bergotong-royong, dan
- Berkebinekaan global.
Keenam dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya berfokus pada keterampilan kognitif saja, tetapi juga pada sikap dan perilaku sesuai dengan jati diri sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
Mengingat karakter Pancasila berkembang secara spiral, maka pendidikan memegang peranan penting dalam penguatan dan pengembangan karakter tersebut, seperti menjadi peserta didik yang mandiri secara terus-menerus sejak usia dini hingga anak dewasa.
Hal ini juga sejalan dengan misi pendidikan yang tertuang dalam Pasal 3 UU Sisdiknas yang menyatakan bahwa fungsi pendidikan nasional adalah “pengembangan keterampilan dan pembentukan watak” atau kompetensi dan karakter.
Fase Perkembangan Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Fase | Rentang usia | Jenjang pendidikan padaumumnya |
Fondasi | Sampai dengan5-6 tahun | PAUD (terutama jenjang TK) |
A | 6/7-9 tahun | SD, umumnya kelas 1-3 |
B | 10-12 tahun | SD, umumnya kelas 4-6 |
C | 13-15 | Umumnya SMP |
D | 16-18 tahun | Umumnya SMA |
Perkembangan setiap dimensi beserta elemen dan sub-elemennya disusun dalam fase-fase tersebut. Elemen dan sub-elemen ini merupakan komponen- komponen penting dari setiap dimensi, dan dinyatakan agar perkembangan setiap dimensinya dari suatu fase ke fase berikutnya menjadi konsisten dan utuh, tanpa ada elemen yang tertinggal.
Keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila saya tempatkan di drive yang bisa diunduh di sini.
Dimensi profil pelajar Pancasila tersebut adalah Salinan dari buku Panduan Guru IPA kelas 9 terbitan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia tahun 2022.
Referensi
- Cerdasberkarakter.kemendikbud.go.id
- ditpsd.kemdikbud.go.id
- Baku Panduan Guru IPA SMP, kemendikbud,riset, dan teknologi RI, tahun 2022
14 Komentar
Aku senang sih, akhirnya nilai-nilai pancasila perlahan mulai masuk ke kurikulum. Jadi kuharap, pancasila tak sekedar ungkapan semata yang dibacakan ketika upacara. Melainkan masuk ke relung pikiran dan juga hati tiap warga negara Indonesia.
BalasHapusCumaaa.. aku merasa ada yang kurang dari ke-enam poin di profil Pelajar pancasila. Iman, toleransi, gotong royong, mandiri, kritis dan kreatif.. It's good. Tapi kalau nilai-nilai etika dan tatakrama, kok tidak ada?
Menurutku, justru etika dan tatakrama inilah yang dirasa banyak hilang di generasi sekarang. Dari hal sederhana seperti membantu sesama, membuang sampah pada tempatnya, serta hormat pada yang lebih tua. Mungkin hal ini perlu jadi perhatian lagi ya di masa mendatang.
Bun, kalo denger tentang Pelajar Pancasila kok jadi ingat era Orba dulu ya. Ada penataran P4.
BalasHapusMasalah ganti kurikulum emang bagus sih, tapi kasihan juga kalau ganti buku lagii. Duit lagii.
Baru banget dengar Pelajar Pancasila ini. menekankan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk saling memahani bahwa ada orang lain yang mungkin saja berbeda dengan kita dan harus dihargai dan tentu harus bisa hidup saling berdampingan
BalasHapusKeenam karakter tersebut sangat bagus, diharapkan para pelajar memahami Pancasila secara menyeluruh bahkan menerapkan nya dalam kehidupan sehari-hari serta lebih oke jika ditambahkan pentingnya beretika.
BalasHapusKurikulum dinamis, beda menteri beda kurikulum sesuatu yang bagus, mengajarkan semua pihak buat cepat beradaptasi dan enggak kagetan. Apalagi di era digitalisasi, semua serba cepat sayang kalau tidak diimbangi dengan pribadi-pribadi yang pandai beradaptasi.
Semangat menerapkan kurikulum Pelajar Pancasila
Enam dimensi pelajar Pancasila ini ssmoga bisa mengejawantah dalam hidup sehari2 ya
BalasHapussemangaattt utk semua ortu dan guru 😍🤓💯
Baru tahu kalau ada term baru, Pelajar Pancasila...
BalasHapusKira-kira sama ngga ya dengan P4 yang dulu kita pelajari?
Tapi dari segi kebutuhan, berkepribadian sesuai dengan Pancasila memang perlu untuk ditanamkan sejak dini. Agar saat dewasa nanti mereka mencintai tanah airnya dan berusaha untuk memajukan Indonesia sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Seneng banget dengan adanya kurikulum ini dan bagaimanapun segalanya berubah dan dinamis tapi 3 hal ini penting banget terus diperjuangkan.
BalasHapus- Pembelajar sepanjang hayat.
- Kompetensi global.
- Pengamalan nilai-nilai Pancasila.
semoga dengan pendidikan Pancasila, para pelajar dapat menjalankannya dalam kehidupan sehari2 ya. Sehingga ke depannya nanti mereka dapat berbakti kepada bangsa dan negara dan tentunya menjadi kebanggaan juga bagi keluarganya.
BalasHapusSemenjak nikah dan berhenti ngajar, enggak pernah dengar atau mencari tahu tentang kurikulum baru serta seluk beluknya. Saya baru tahu dengan pelajar Pancasila. Dari poin yang ada cukup ideal ya bu. Semoga baik siswa maupun pengajar mampu melaksanakan peran terbaik.
BalasHapusSejujurnya, penting sekali menerapkan profil Pelajar Pancasila di kehidupan siswa zaman sekarang. Karena kembali lagi ke tujuan belajar, tujuan hidup, semua yang dilakukan kudu berimbang. Sangat sedih sekali kalau ada kejadian bullying, dll. Serasa sikap dan etika menjadi hal yang dikesampingkan demi meraih prestasi.
BalasHapusBagus sih kurikulum pendidikan yang baru ini, semoga menghasilkan generasi yang lebih baik, sebaiknya kalau evaluasinya bagus, dilanjutkan oleh menteri berikutnya jangan diubah melulu, sekolah anak jadi kelinci percobaan
BalasHapusKarena negara Kita berdasarkan Pancasila otomatis semua harus Pancasila juga termasuk para pelajar. Poin-poinnya benar semoga kurikulum baru bisa membawa negara ini menjadi lebih baik
BalasHapus
BalasHapus6 pondasi ini akan menjadi dasar untuk membangun karakter pelajar Pancasila, sehingga anak-anak akan tumbuh menjadi anak-anak yang berimtaq dan berimtek serta memiliki karakter yang baik yang dibutuhkan oleh agama, nusa, dan bangsa. Mari kita dukung kurikulum ini diterapkan dengan tepat di berbagai sekolah
Aku masih bingung dengan kurikulum baru ini. Tapi masih aku pelajari. Sebagai orang tua yang masih punya anak sekolah, wajib juga ya orang tua tahu dengan kurikulum dan isinya. Biar apa yang disampaikan di sekolah bisa diaplikasikan juga di rumah. Izin unduh dimensi Profil Pelajar Pancasila nya ya mbak. Makasih banyak :)
BalasHapus